Djogjainfo – Jus seledri telah menjadi semakin populer di kalangan konsumen yang sadar kesehatan. Ini sering digunakan untuk meningkatkan hidrasi, mengurangi peradangan, dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Namun, minum terlalu banyak jus seledri dapat menyebabkan beberapa efek samping negatif.
Baca juga: 8 Manfaat Lemon untuk Kesehatan Tubuh
Berikut adalah 5 efek samping potensial dari jus seledri.
1. Masalah pencernaan
Seledri kaya akan manitol, sejenis gula alkohol yang ditemukan secara alami di banyak buah dan sayuran.
Manitol bertindak sebagai agen osmotik, yang berarti menarik air ke saluran pencernaan Anda dan melonggarkan tinja.
Untuk alasan ini, banyak orang melaporkan mengalami efek samping pencernaan seperti diare setelah minum jus seledri.
Meskipun efek samping ini biasanya mereda seiring waktu, mereka mungkin lebih menonjol di antara mereka yang memiliki kondisi yang mendasarinya, seperti sindrom iritasi usus besar.
2. Tekanan darah tinggi
Jus seledri mengandung natrium yang relatif tinggi, dengan sekitar 189 mg dalam 1 cangkir (240 mL).
Departemen Pertanian AS (USDA) merekomendasikan agar orang dewasa membatasi asupan natrium mereka hingga 2.300 mg per hari. Oleh karena itu, meminum beberapa porsi jus seledri per hari dapat menyulitkan untuk tetap berada di bawah jumlah ini.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan natrium yang tinggi berkontribusi pada peningkatan tingkat tekanan darah, terutama di antara mereka yang sensitif terhadap efek garam.
Dengan demikian, mereka yang memiliki tekanan darah tinggi mungkin perlu mengurangi asupan jus seledri dan makanan kaya natrium lainnya.
3. Meningkatkan rasa lapar
Jus seledri sering dicampur dan disaring, suatu proses yang menghilangkan sebagian besar serat dalam seledri.
Serat adalah senyawa bermanfaat yang ditemukan dalam makanan nabati yang bergerak melalui saluran pencernaan Anda secara perlahan, membantu mengurangi nafsu makan dan membuat Anda merasa kenyang.
Studi menunjukkan bahwa asupan serat juga dapat membantu penurunan berat badan dan penurunan lemak.
Jika Anda mengganti makanan kaya serat dalam diet Anda dengan jus seledri, asupan serat Anda akan turun. Pada gilirannya, ini dapat berkontribusi pada peningkatan rasa lapar dan nafsu makan.
4. Interaksi dengan obat tertentu
Jus seledri kaya akan vitamin K, vitamin yang larut dalam lemak yang memainkan peran penting dalam pembekuan darah.
Meskipun ini bukan masalah bagi kebanyakan orang, mereka yang menggunakan obat tertentu mungkin perlu memantau asupan vitamin K mereka dengan hati-hati.
Secara khusus, orang yang menggunakan pengencer darah seperti warfarin disarankan untuk mempertahankan asupan makanan kaya vitamin k yang stabil untuk memastikan bahwa obat mereka bekerja secara efektif.
Ini tidak berarti bahwa Anda perlu menghilangkan makanan tinggi vitamin K dari diet Anda. Sebagai gantinya, penting untuk mengonsumsi vitamin K dalam jumlah yang kira-kira sama per hari dan menghindari perubahan mendadak dalam diet Anda.
5. Sensitivitas matahari
Seledri mengandung psoralen, senyawa kimia yang ditemukan di beberapa jenis buah dan sayuran.
Senyawa ini bereaksi terhadap sinar matahari dan dapat menyebabkan phytophotodermatitis, suatu kondisi peradangan yang menyebabkan lecet dan bercak pada kulit setelah terpapar sinar matahari.
Baca juga: Kandungan dan Manfaat Telur untuk Kesehatan
Studi yang lebih lama dan laporan kasus menghubungkan peningkatan sensitivitas terhadap sinar matahari dengan asupan seledri atau jus seledri yang berlebihan.
Namun, reaksi ini biasanya terjadi ketika makanan yang mengandung psoralen bersentuhan dengan kulit Anda. Ini tidak mungkin mempengaruhi mereka yang minum beberapa porsi jus seledri per hari. (*)