Djogjainfo – Lidah buaya adalah tanaman obat populer yang telah digunakan orang selama ribuan tahun.
Lidah buaya, atau Aloe barbadensis, adalah tanaman bertangkai pendek yang tebal yang menyimpan air di daunnya.
Baca juga: Mencicipi Jamu Ginggang di Pakualaman Yogyakarta
Dikenal untuk mengobati cedera kulit, dan juga memiliki beberapa kegunaan lain yang berpotensi bermanfaat bagi kesehatan.
Beikut manfaat kesehatan potensial dari lidah buaya
1. Mengandung senyawa tanaman yang menyehatkan
Industri kosmetik, farmasi, dan makanan menggunakan lidah buaya secara ekstensif, dan tanaman ini diperkirakan memiliki nilai pasar tahunan sebesar $13 miliar secara global.
Lidah buaya dikenal dengan daun hijaunya yang tebal, runcing, dan berdaging, yang dapat tumbuh hingga sekitar 12–19 inci (30–50 sentimeter) panjangnya.
Setiap daun mengandung jaringan berlendir yang menyimpan air, dan ini membuat daun menjadi tebal. Jaringan berisi air ini adalah “gel” yang diasosiasikan orang dengan produk lidah buaya.
Gel mengandung sebagian besar senyawa bioaktif bermanfaat dalam tanaman, termasuk vitamin, mineral, asam amino, dan antioksidan.
2. Ini memiliki sifat antioksidan dan antibakteri
Antioksidan penting untuk kesehatan. Gel lidah buaya mengandung antioksidan kuat yang termasuk dalam keluarga besar zat yang dikenal sebagai polifenol.
Polifenol ini, bersama dengan beberapa senyawa lain dalam lidah buaya, membantu menghambat pertumbuhan bakteri tertentu yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia.
Lidah buaya dikenal karena sifat antibakteri, antivirus, dan antiseptiknya. Ini adalah bagian dari mengapa hal itu dapat membantu menyembuhkan luka dan mengobati masalah kulit.
3. Mempercepat penyembuhan luka
Orang paling sering menggunakan lidah buaya sebagai obat topikal, dioleskan ke kulit daripada dikonsumsi. Faktanya, ia memiliki sejarah penggunaan yang panjang dalam mengobati luka, dan terutama luka bakar, termasuk terbakar sinar matahari.
Farmakope Amerika Serikat menggambarkan sediaan lidah buaya sebagai pelindung kulit sejak tahun 1810–1820.
Studi menunjukkan bahwa itu adalah pengobatan topikal yang efektif untuk luka bakar tingkat pertama dan kedua.
Misalnya, sebuah ulasan dari studi eksperimental menemukan bahwa lidah buaya dapat mengurangi waktu penyembuhan luka bakar sekitar 9 hari dibandingkan dengan pengobatan konvensional. Ini juga membantu mencegah kemerahan, gatal, dan infeksi.
Bukti lidah buaya membantu menyembuhkan jenis luka lain tidak meyakinkan, tetapi penelitiannya menjanjikan.
4. Mengurangi plak gigi
Kerusakan gigi dan penyakit gusi adalah masalah kesehatan yang sangat umum. Salah satu cara terbaik untuk mencegah kondisi ini adalah dengan mengurangi penumpukan plak, atau biofilm bakteri, pada gigi.
Dalam studi kumur dari 300 orang sehat, peneliti membandingkan 100% jus lidah buaya murni dengan bahan obat kumur standar chlorhexidine.
Setelah 4 hari penggunaan, obat kumur lidah buaya ternyata sama efektifnya dengan klorheksidin dalam mengurangi plak gigi.
Studi lain menemukan manfaat serupa dari kumur lidah buaya selama periode 15 hingga 30 hari.
Lidah buaya efektif dalam membunuh bakteri penghasil plak Streptococcus mutans di mulut, serta ragi Candida albicans.
5. Membantu mengobati sariawan
Banyak orang mengalami sariawan, atau sariawan, di beberapa titik dalam hidup mereka. Ini biasanya terbentuk di bawah bibir, di dalam mulut, dan bertahan selama sekitar satu minggu.
Penelitian telah menunjukkan bahwa pengobatan lidah buaya dapat mempercepat penyembuhan sariawan.
Misalnya, dalam studi 7 hari dari 180 orang dengan sariawan berulang, mengoleskan lidah buaya ke daerah tersebut efektif dalam mengurangi ukuran sariawan.
Namun, itu tidak mengungguli pengobatan maag konvensional: kortikosteroid.
Dalam studi lain, gel lidah buaya tidak hanya mempercepat penyembuhan sariawan, tetapi juga mengurangi rasa sakit yang terkait dengannya.
6. Mengurangi sembelit
Lidah buaya juga dapat membantu mengobati sembelit.
Kali ini lateks, bukan gel, yang memberikan manfaat. Lateks adalah residu kuning lengket yang ada tepat di bawah kulit daun.
Senyawa kunci yang bertanggung jawab atas efek ini disebut aloin, atau barbaloin, yang memiliki efek pencahar yang mapan.
Baca juga: Penelitian: Bangun pagi bisa membuat lebih bahagia
Namun, orang-orang telah menyuarakan kekhawatiran tentang keamanan dengan penggunaan yang sering. Karena alasan ini, getah lidah buaya belum tersedia di AS sebagai obat bebas sejak 2002.
Berlawanan dengan kepercayaan populer, lidah buaya tampaknya tidak efektif melawan kondisi pencernaan lainnya, seperti sindrom iritasi usus atau penyakit radang usus. (*)