Djogjainfo – Dalam waktu singkat sejak kemunculan Omicron, varian terbaru SARS-CoV-2, banyak pertanyaan yang muncul. Apakah lebih menular, seberapa parah gejalanya, dan yang terpenting, apakah vaksin akan melindunginya? Sampai lebih banyak data tersedia, tidak ada jawaban pasti, tetapi banyak yang optimis bahwa vaksin menawarkan setidaknya beberapa perlindungan. Medical News Today menyelidiki hipotesis saat ini.
Pesatnya perkembangan vaksin memberi harapan bahwa pandemi COVID-19 mungkin segera terkendali. Di banyak negara, ketika vaksin diluncurkan, virus mereda. Rawat inap dan kematian akibat COVID-19 berkurang di negara-negara dengan cakupan vaksin yang luas.
Kemudian muncul varian Omicron dari SARS-CoV-2. Varian baru yang menjadi perhatian ini, yang nama ilmiahnya adalah B.1.1.529, pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan, meskipun mungkin berasal dari Eropa, menurut data dari Belanda.
Omicron kini sudah menyebar di beberapa negara. Sebuah penelitian, yang dilakukan di Afrika Selatan dan dirilis minggu lalu tetapi belum ditinjau oleh rekan sejawat, menunjukkan bahwa Omicron dapat menghindari pertahanan kekebalan, yang menyebabkan infeksi ulang pada orang yang telah pulih dari COVID-19.
Temuan ini menambah kekhawatiran bahwa vaksin COVID-19 yang disahkan di sebagian besar negara mungkin tidak efektif terhadap varian Omicron.
Apakah vaksin akan berhasil?
Produsen vaksin optimis dengan hati-hati. Universitas Oxford, yang mengembangkan vaksin dengan AstraZeneca, telah menyatakan: “Meskipun munculnya varian baru selama setahun terakhir, vaksin terus memberikan tingkat perlindungan yang sangat tinggi terhadap penyakit parah, dan sejauh ini tidak ada bukti bahwa Omicron adalah berbeda. Namun, kami memiliki alat dan proses yang diperlukan untuk pengembangan cepat vaksin COVID-19 yang diperbarui jika diperlukan.”
Pfizer juga berusaha menghilangkan ketakutan dalam sebuah pernyataan: “Pfizer dan BioNTech tetap waspada dan terus-menerus melakukan upaya pengawasan yang berfokus pada pemantauan varian baru yang berpotensi lolos dari perlindungan dari vaksin kami. Kami mulai menjalankan tes netralisasi pada varian Omicron baru yang menjadi perhatian dan berharap memiliki data awal dalam beberapa minggu mendatang.”
“Jika muncul varian yang lolos dari perlindungan vaksin kami, Pfizer dan BioNTech berharap dapat mengembangkan dan memproduksi vaksin yang dibuat khusus untuk varian tersebut dalam waktu sekitar 100 hari, dengan tunduk pada persetujuan peraturan,” tambah juru bicara Pfizer. (*)