Djogjainfo – Banjir yang melanda Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur berdampak kepada 7.275 jiwa dari 3.325 KK, sebagaimana laporan kaji cepat Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan per hari ini, Rabu (9/3).
BPBD Kabupaten Pasuruan juga mencatat sedikitnya 6 unit rumah rusak sedang, 1 unit jembatan rusak, 3 titik tanggul sungai jebol dan kurang lebih 137 hektar lahan pertanian terendam banjir dengan tinggi muka air 30-150 sentimeter.
Adapun menurut perkembangan kondisi terakhir saat ini, banjir telah berangsur-angsur surut. Warga mulai membersihkan sisa lumpur akibat banjir dengan alat seadanya.
Meskipun banjir telah berangsur-angsur surut, namun hujan dengan intensitas ringan hingga tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Pasuruan dan sekitarnya hingga Jumat (11/3), sebagaimana menurut informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menyikapi hal itu, maka BNPB kembali mengimbau kepada seluruh unsur pemerintah daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.
Upaya seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat disarankan perlu dilakukan secara berkala.
Untuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana susulan, masyarakat di sepanjang aliran sungai agar melakukan evakuasi sementara jika terjadi hujan menerus dengan intesitas tinggi selama lebih dari satu jam.
Masyarakat juga diharapkan agar selalu memperhatikan kondisi debit sungai dan menghindari lereng curam yang minim vegetasi. (*)