Minggu, 10 November 2024
Djogja Info

BMKG Gelar Simulasi Tsunami dan Gempabumi di Bandara Kulon Progo

Bandara YIA Kulon Progo. (Istimewa)
Bandara YIA Kulon Progo. (Istimewa)
Bandara YIA Kulon Progo. (Istimewa)
Bandara YIA Kulon Progo. (Istimewa)

Djogjainfo, Kulon Progo – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bekerjasama dengan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), melakukan simulasi gempabumi dan tsunami untuk yang kedua kalinya. Sebelumnya, simulasi serupa telah dilaksanakan pada tahun 2020.

“Simulasi dilakukan untuk melatih respon cepat peringatan dini tsunami berdasarkan skenario terburuk gempabumi megathrust magnitudo 8,8 di Selatan Jawa guna mewujudkan YIA sebagai Infrastruktur Kritis Bandara yang Tangguh Gempa dan Tsunami”, kata Suci Dewi Anugrah, fasilitator BMKG dalam pelaksanaan simulasi tersebut.

Dalam simulasi tersebut, Bandara YIA menguji respon cepat Airport Operation Control Centre apabila menerima peringatan dini tsunami dari BMKG.

Simulasi juga menguji proses evakuasi penumpang dan pengguna jasa bandara, serta pengaturan pesawat apabila terjadi gempabumi berpotensi tsunami.

Daryono, Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG menjelaskan bahwa potensi gempabumi megathrust di Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah dan Yogyakarta, dapat memicu tsunami yang dapat melanda kawasan Bandara YIA.

“Zona megathrust selatan Jawa adalah ancaman nyata. Hal ini didasarkan pada beberapa fakta: Pertama, keberadaan sumber gempa potensial pada bidang kontak antara Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia, Kedua, aktivitas kegempaan yang terus aktif himgga saat ini dan Ketiga, catatan sejarah gempa besar yang memicu tsunami pada masa lalu” ujar Daryono.

Katalog BMKG mencatat bahwa tsunami pernah terjadi beberapa kali di pantai selatan Jawa, seperti Tsunami Banyuwangi 1818, Tsunami Jawa 1840, Tsunami Pacitan 1859, Tsunami Kebumen 1904, Tsunami Jawa 1921, Tsunami Pangandaran 1957, Tsunami Banyuwangi 1994, dan Tsunami Pangandaran 2006.

Daryono menambahkan, “Upaya mitigasi konkret di lingkungan bandara dalam menciptakan keselamatan dan tanpa jatuh korban (zero victim) bagi pengguna bandara di pantai rawan tsunami bukan tidak mungkin. Kita dapat mengambil pelajaran dari peristiwa tsunami destruktif Tohoku Jepang yang dipicu gempa magnitudo 9,0 pada 11 Maret 2011.

Tsunami dahsyat yang melanda Sendai Airport saat itu dapat diantisipasi dengan cepat dan cermat oleh petugas bandara.

Semua skenario evakuasi berjalan sukses sesuai rencana, meskipun terjadi kerusakan dan kerugian material yang besar di lingkungan Sendai Airport, tetapi tidak ada korban yang jatuh.

Keberhasilan sistim mitigasi tsunami di Sendai Airport kiranya menjadi contoh terbaik untuk menegaskan bahwa prosedur yang tepat dalam mengelola krisis ternyata dapat menyelamatkan nyawa orang banyak”.

Sementara itu, Ikhsan Kepala Stasiun Geofisika BMKG Yogyakarta mengungkapkan: “BMKG telah memberikan dukungan Sistem Peringatan Dini Tsunami di Bandara YIA, diantaranya dengan memasang Warning Reciever System (WRS) New Generation yang merupakan alat penerima informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami”.

Pada kesempatan yang sama, General Manager PT Angkasa Pura I Yogyakarta, Marsma TNI Agus Pandu Purnama menyampaikan Bandara YIA akan terus memperkuat system mitigasi gempabumi dan tsunami di Bandara YIA.

“Upaya itu diantaranya dengan penyiapan sarana dan prasarana evakuasi tsunami serta meningkatkan kapasitas petugas bandara dalam merespon peringatan dini tsunami dari BMKG dan mengarahkan proses evakusi.

Kegiatan Simulasi Gempa dan Tsunami ini juga diekspose secara nasional pada Puncak Peringatan Hari Meteorologi Dunia (HMD) ke 72, untuk menunjukkan kepada khalayak luas, kesiapan Bandara YIA dalam penanggulangan gempabumi dan tsunami.

“Simulasi gempabumi di Bandara, adalah bentuk dari upaya optimalisasi pemanfaatan informasi dan peringatan dini geo-hidrometeorologi BMKG untuk semua sektor demi tujuan keamanan, keselamatan dan kesejahteraan masyarakat” ujar Dwikorita, Kepala BMKG pada Peringatan HMD tersebut yang mengusung tema Peringatan Dini dan Aksi Dini.(*)

Leave a Reply