Jumat, 11 Oktober 2024
Djogja Info

Bumiayu Brebes Diterjang Banjir, 297 Orang Mengungsi

Banjir bandang di Bumiayu, Brebes. (via BNPB)
Banjir bandang di Bumiayu, Brebes. (via BNPB)
Banjir bandang di Bumiayu, Brebes. (via BNPB)
Banjir bandang di Bumiayu, Brebes. (via BNPB)

Djogjainfo – Banjir bandang menerjang lima desa di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (26/2).

Adapun lima desa yang terdampak adalah Desa Jatisawit, Desa Negaradaha, Desa Penggarutan, Desa Kalierang dan Desa Dukuhturi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes mencatat, peristiwa itu telah menyebabkan kurang lebih 75 rumah milik warga mengalami kerusakan dan sebanyak 297 jiwa terpaksa harus mengungsi di empat titik lokasi pengungsian.

Menurut laporan visual yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), aliran air banjir bandang bercampur lumpur mengalir cukup deras dengan volume besar menerjang beberapa lahan pertanian dan perkebunan hingga permukiman warga.

Hasil kaji cepat tim Satgas Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Brebes, peristiwa itu terjadi akibat dari dampak luapan Sungai Keruh, Sungai Erang, Sungai Pedes dan saluran irigasi lainnya yang mengalami peningkatan debet air.

Konidi ini dialami setelah sebelumnya hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut.

Tim BPBD Kabupaten Brebes bersama unsur terkait lainnya seperti TNI, Polri, PU UPTD Bumiayu, PLN Bumiayu, relawan dan masyarakat bergotong-royong melakukan upaya percepatan penanganan banjir bandang.

Upaya yang dilakukan mulai dari asesmen, evakuasi masyarakat hingga pembersihan material yang menutup jalan penghubung Dukuh Warni dan Dukuh Paingan, Desa Dawuhan.

Sementara itu, Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca yang menyebut bahwa wilayah Kabupaten Brebes masih berpotensi hujan sedang hingga lebat dan dapat disertai petir hingga Selasa (1/3).

Menyikapi adanya informasi prakiraan cuaca tersebut, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah setempat bersama segenap unsur terkait hingga masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi adanya potensi bencana hidrometeorologi.

Beberapa langkah-langkah dalam mitigasi dan pencegahan yang bisa dilakukan seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS).

Kemudian juga pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat. (rls)

Leave a Reply