Rabu, 9 Juli 2025
Djogja Info

Cara Menyusui dan Posisi Bayi yang Benar

Cara Menyusui dan Posisi Bayi yang Benar. (pixabay)
Cara Menyusui dan Posisi Bayi yang Benar. (pixabay)

Djogjainfo – Cara menyusui bayi yang benar bisa dengan mengikuti sejumlah langkah yang dibahas dalam artikel berikut ini.

ASI merupakan senjata terbaik yang diberikan ibu kepada si bayi seumur hidup. Jadi lakukan yang terbaik dan bersabar.

Alasan lebih memilih ASI untuk bayi daripada susu formula

  • ASI bisa melindung bayi dari berbagai infeksi. Mulai dari diare, infeksi telinga, infeksi dada, serta infeksi saluran kemih.
  • Bayi yang mendapatkan ASI memiliki risiko lebih kecil terkena eksim, asma, diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, dan kanker.
  • ASI juga bisa membantu ibu untuk menurunkan berat badan setelah hamil, dengan cepat.
  • Ibu yang menyusui bisa mengurangi risiko terkena kanker ovarium serta payudara.

Namun tidak semua ibu bisa menyusui dengan mudah. Karena sejumlah kendala, mulai dari pelekatan, payudara bengkak, puting lecet, hingga perasaan produksi ASI kurang.

Kemudian tangisan bayi juga bisa menyebabkan ibu tidak mau memberikan ASI, yang merupakan makanan terbaik anak selama enam bulan pertama kehidupan.

Dilansir dari times of India, sebagian besar kendala tersebut biasanya terjadi dalam beberapa pekan seusai melahirkan.

Tetapi dengan kegigihan, kesabaran, serta bantuan tepat waktu dari konsultan laktasi bisa menjadi mantra keberhasilan.

Cara menyusui bayi yang benar

Ruang Bersama: menjaga bayi tetap dekat dengan ibu setelah lahir bisa membantu untuk mulai menyusui.

Ini juga bisa membantu ibu untuk memahami kebutuhan bayi selama jangka waktu tertentu.

Posisi menyusui: posisi menyusui bisa duduk dengan punggung tegak dan menyangga punggung serta lengan dengan bantal.

Ini merupakan kunci supaya bisa mencegah sakit punggung yang sering dialami karena postur tubuh salah saat menyusui.

Ibu juga bisa berbaring sambil menyusui. Posisi ini cukup nyaman, terutama untuk malam hari.

Posisi bayi: posisi bayi tergantung kecocokan. Misalnya bisa dengan digendong. Kemudian memastikan kepala, bahu, dan tubuh bayi dalam garis lurus.

Ibu juga perlu memastikan hidung dan bibir atas bayi berhadapan dengan puting. Selanjutnya, bayi harus ke payudara, bukan payudara yang ke bayi.

Kemudian tempelkan atau lekatkan bayi ke payudara. Ibu bisa memastikan bayi membuka mulut lebar dan segera mendekatkannya ke payudara.

Lalu bayi harus memasukkan area berpigmen di sekitar puting atau areola bersama dengan puting.

Ketika bayi sudah menempel, jika ibu terus merasa nyeri saat menyusu, artinya pelekatannya belum optimal.

Solusinya, lepaskan pelekatan tersebut setelah menghentikan isapan, dengan menekan payudara menjauh dari sudut mulut bayi atau memasukkan jari yang bersih di antara gusi bayi. Lalu mencoba menempelkannya lagi.

Kegigihan merupakan kuncinya. Jadi sebaiknya ibu bersabar dan bayi pun akan belajar supaya bisa nyaman satu sama lain. (*)

Baca juga:

Leave a Reply