Djogjainfo – Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta terus mendorong setiap wilayah untuk membentuk Kampung Sayur.
Program tersebut sangat efektif untuk memenuhi ketersediaan pangan serta mencukupi kebutuhan nutrisi warga melalui hasil panenan yang ditanam.
Bahkan di sejumlah wilayah hasil dari kampung sayur digunakan untuk membantu kecukupan gizi anak-anak agar terhindar dari stunting.
Tahun 2022 DPP Kota Yogyakarta akan menambah empat kampung sayur lagi sehingga total jumlah kampung sayur di Kota Yogyakarta mencapai 119 kampung.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta Suyana mengatakan, adanya program Kampung Sayur dan Lorong Sayur ini sangat membantu warga Kota Yogyakarta dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dengan menanam sayuran dan buah dirumah masing-masing.
Untuk pembentukan empat kampung sayur baru di tahun 2022, pihaknya masih melakukan pemetaan dan pendampingan wilayah mana yang siap.
“ Penyakitnya orang Yogya itu satu diantaranya adalah obesitas, karena kurangnya nutrisi dan serat. Maka yang harus dilakukan adalah mereka harus banyak makan-makanan yang tercukupi nutrisi dan seratnya, salah satunya dari sayur dan buah,” jelasnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta Suyana mengatakan,tingkat konsumsi sayur di Kota Yogyakarta saat pandemi meningkat, sesuai dengan target DPP Kota Yogyakarta yakni meningkatkan jumlah kampung sayur agar masyarakat terbiasa makan sayur.
Suyana mengatakan, tingkat konsumsi sayur di Kota Yogyakarta saat pandemi meningkat, sesuai dengan target DPP Kota Yogyakarta yakni meningkatkan jumlah kampung sayur agar masyarakat terbiasa makan sayur.
“ Target kita adalah meningkatkan jumlah kalori yang di konsumsi masyarakat Kota Yogyakarta dengan jumlah kalori sebanyak 2500 kalori per hari dan ini sudah terpenuhi. Selain itu, target kita adalah orang makan sayur agar kalori mereka tercukupi, gizi mereka tercukupi dan menurunkan tingkat stanting,” ungkapannya.
Menurutnya, ketersediaan pangan di Kota Yogyakarta sudah tersedia. Adannya perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap ketersediaan pangan.
Oleh karena itu, peningkatan kampung sayur dan lorong sayur sangat penting di masa sekarang.
“Di Kota Yogyakarta kampung sayur dan lorong sayur bisa mensuplay masyarakat untuk ketersediaan pangan. Alhamdulillah antusias menanam pangan di Kota Yogyakarta masyarakatnya senang diajak menanam apalagi di masa pandemi saat ini, sebagai pelarian kebosanan yang paling mudah adalah menanam,” jelas Suyana.
Ia berharap, ketersediaan pangan ini terus dijaga dan menjadi habit masyarakat Kota Yogyakarta.
Disamping itu, saat panen warga bisa saling memberi hasil panennya kepada tetangga atau diperjual belikan agar menambah perekonomian mereka.
“Ketika mereka sudah menghasilkan panen buah ataupun sayur, sekitar 30 persen dijual sisanya 70 persen dikonsumsi sendiri atau di bagi-bagikan secara sosial kepada lingkungannya apalagi dimasa pandemic saat ini. Salah satunya diberikan ke dapur umum ini di suplay dari kampung sayur,” ujarnya. (*)