Djogjainfo – Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur bervariasi antara 5 sampai 7 kilometer pada Minggu, 4 Desember 2022 pagi.
Awan panas guguran yang keluar tersebut terpantau sejak pukul 02.46 WIB dan berlangsung hingga pukul 07.42 WIB.
Baca juga: Longsor Jalan Jogja Wonosari km 17, Arus Lalu Lintas Padat pada Minggu Siang
Dalam keterangan resmi BNPB, sumber dari awan panas guguran berasal dari tumpukan di ujung lidah lava di sekitar 800 meter dari puncak atau kawang jonggring seloko.
Kabid Kedaruratan BPBD Lumajang, Joko Sambang mengatakan, petugasnya telah berada di pos pantau.
“Pos pantau kami berada di jarak sekitar 12 kilometer dari puncak,” katanya, Minggu (4/12).
Joko mengungkapkan, dari hasil pantauan bersama PVMBG, abu vulkanik membumbung tinggi dan cenderung ke arah selatan.
Dia mengatakan, untuk langkah antisipasi dampaknya, BPBD Lumajang telah membagikan masker kepada masyarakat.
“Abu vulkanik mengarah ke selatan. Rekan-rekan di lapangan sudah sosialisasi dan membagikan masker,” ujarnya.
PVMBG juga mengeluarkan imbauan supaya masyarakat tidak beraktivitas dan menjauh dari sepanjang Besuk Kobokan, yakni 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.
Warga diimbau terus mewaspadai potensi awan panas, guguran lava dan lahar di sepanjang sungai berhulu puncak Gunung Semeru.
Baca juga: Mengaku Tukang Pijat, DL Gasak Perhiasan Pelanggan di Bantul Buat Bayar Utang Pinjol
Terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
PVMBG masih menetapkan status Siaga atau level III untuk Gunung api Semeru. (*)