Rabu, 16 Oktober 2024
Djogja Info

Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Sleman Gelar Operasi Pasar

Operasi pasar untuk menekan harga minyak goreng di Sleman. (Humas Pemkab Sleman)
Operasi pasar untuk menekan harga minyak goreng di Sleman. (Humas Pemkab Sleman)
Operasi pasar untuk menekan harga minyak goreng di Sleman. (Humas Pemkab Sleman)
Operasi pasar untuk menekan harga minyak goreng di Sleman. (Humas Pemkab Sleman)

Djogjainfo – Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta selenggarakan Operasi Pasar Minyak Goreng Kemasan pada Rabu dan Kamis, 26-27 Januari 2022 di Kantor Kapanewon Sleman.

Pada operasi ini disediakan 396 liter minyak goreng kemasan dengan harga Rp 14.000,- per liter yang disediakan bagi masyarakat kurang mampu di 5 Kalurahan se Kapanewon Sleman.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menjelaskan operasi tersebut diselenggarakan menyikapi tingginya harga minyak goreng selama beberapa bulan terakhir. Tingginya harga minyak goreng ini merupakan dampak dari kenaikan harga CPO (Crude Palm Oil) di tingkat internasional.

Menurutnya, seiring dengan kebijakan pemerintah pusat yang memberlakukan kebijakan one price untuk minyak goreng kemasan pada harga Rp 14.000,- yang diawali di tingkat ritel modern. Ritel ini berada di jaringan distribusi Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO).

“Tentu saja baru sebagian masyarakat yang berada di wilayah perkotaan dan dekat dengan ritel modern tersebut yang bisa mengakses minyak goreng dengan harga murah,” ujar Danang saat memantau operasi pasar minyak goreng kemasan di Kantor Kapanewon Sleman, Kamis (27/1).

Danang mengatakan operasi pasar ini dilakukan agar masyarakat yang belum bisa mengakses minyak goreng dengan harga murah di ritel modern tetap bisa membeli dengan harga murah, terutama bagi masyarakat kurang mampu.

“Kami menghimbau kepada masyarakat agar tidak panik dan berbelanja seperlunya. Harapannya kebijakan ini akan berlanjut hingga harga minyak goreng terkendali,” tambahnya.

Kepala Disperindag Kabupaten Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih menyampaikan pada pelaksanaan operasi pasar minyak goreng di Kabupaten Sleman total disalurkan sebanyak 572 karton dengan isi per karton 12 kemasan 1 liter.

Adapun pembagian alokasi minyak goreng ini yaitu 200 karton dialokasikan untuk masyarakat kurang mampu di Kapanewon Prambanan, Seyegan, Tempel, Sleman, Turi dan Cangkringan.

Sebanyak 150 karton di alokasikan untuk UMKM dan distribusinya dikoordinir oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman.

“Sisanya yaitu sebanyak 222 karton akan didistribusikan melalui Paguyuban Ritel Sleman (PRS) Merapi yang merupakan asosiasi pengusaha ritel lokal yang tersebar di 17 Kapanewon,” kata Mae.

Sementara itu Winarni, warga Pisangan, Tridadi, Sleman mengaku operasi pasar minyak goreng kemasan ini sangat membantu warga masyarakat khususnya yang kurang mampu.

Ia berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut hingga harga minyak dapat kembali stabil.

“Alhamdulillah terbantu dengan operasi pasar minyak goreng kemasan ini, di luar harga minyak goreng Rp 18.000 sampai 20.000 per liternya. Semoga bisa berlanjut sampai harga minyak goreng kembali stabil,” kata Winarni. (rls)

Leave a Reply