Djogjainfo – Polisi menyebut jumlah korban penipuan umrah di Jogja yang dilakukan PT HMS menjadi 112 orang dari sebelumnya 83 orang. Sedangkan total kerugiannya Rp 3,317 miliar.
Kasubbid Penmas Bidhumas Polda DIY AKBP Verena Sri Wahyuningsih mengatakan penambahan tersebut setelah adanya lima laporan baru yang masuk di posko pengaduan.
Dia menyebut dalam satu hari ada 29 krban yang melaporkan dengan kerugian Rp 1,051 miliar. Merek berasal dari Sleman, Klaten, Kulon Progo, Kota Depok, dan Jakarta.
“Adanya lima laporan baru ini, sehingga totalnya da sembilan kasus, dengan jumlah korban 112 orang dan kerugian Rp 3,317 miliar,” katanya dilansir dari laman Polda DIY.
Dari penyidikan diketahui para korban dijanjikan melakukan keberangkatan mulai akhir Desember 2024 hingga Januari 2025.
Verena mengimbau supaya masyarakat yang menjadi korban atau punya informasi terkait kasus itu, supaya segera melapor.
“Masyarakat yang hendak melapor bisa dating langsung ke Ditreskrimum Polda DIY,” katanya.
Sebelumnya, Ditreskrimum Polda DIY menangkan seorang perempuan inisial ID (46) pada kasus penipuan dan penggelapan pemberangkatan umrah.
Tersangka yang merupakan warga dari Mergangsan, Kota Yogyakarta ini adalah pemilik agen travel umrah PT HMS.
Modusnya yakni menawarkan perjalanan umrah dengan biaya murah, yakni Rp 33 juta sampai Rp 48 juta untuk kelas bisnis.
Setelah para korban melakukan pelunasan, mereka tidak diberangkatkan sesuai jadwal yang dijanjikan. dan dananya pun tak dikembalikan ke korban. (*)
Baca juga: