Sleman, Djogjainfo – Kerugian akibat bencana alam yang terjadi di Sleman sampai 9 November 2022 tercatat mencapai sekitar RP 4,7 miliar.
Kabid Kedaruratan dan Logsitik BPBD Sleman Bambang Kuncoro menyebut bencana hidrometeorologi di Sleman sampai 9 November di antaranya 66 kejadian angin kencang.
Baca juga: Yogyakarta PPKM Level 1, Bupati Sleman Instruksikan Warga Tetap Jaga Prokes
Kemudian sebanyak 8 kejadian petir, 17 banjir, 1 kekeringan, 52 lokasi longsor dan 5 kali banjir lahar.
“Total taksiran kerugiannya sekitar Rp 4,7 miliar,” katanya dalam keterangannya, Sabtu (12/11).
Bambang Kuncoro menyebut, dari analisis cuaca BMKG, Sleman berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi pada musim hujan saat ini.
Dia menyebut untuk curah hujan terjadi pada Desember 2022 sampai Januari 2023.
Masyarakat pun diimbau untuk tetap waspada terkait potensi cuaca ekstrem yang bisa menimbulkan berbagai bencana.
Baca juga: Jawab Kendala Petani, Sleman Hadirkan Klinik Kesehatan Tanaman
Baik itu berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.
“Masyarakat diimbau tetap waspada, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” pungkasnya. (*)