Djogjainfo – Belakangan ini, jumlah kasus harian covid-19 lebih dari 2000 kasus. Total jumlah kasus aktif hingga jumat (24/6) lalu mencapai angka 13 ribu lebih kasus.
Epidemiolog UGM dr. Riris Andono Ahmad, MPH.,Ph.D., mengatakan peningkatan kasus harian ini kemungkinan disebabkan penyebaran kasus covid-19 setelah liburan mudik lebaran. Sebab lonjakan kasus mulai meningkat sepekan setelah libur lebaran.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta Target Selesaikan Vaksinasi Booster Lansia Februari Nanti
“Disamping itu peningkatan kasus juga disebabkan adanya penyebaran varian baru omicron BA.4 dan BA.5. “Bisa (kemungkinan) dua duanya,” kata Riris melalui keterangan tertulisnya, Selasa (28/6).
Meski jumlah kasus covid-19 mengalami lonjakan namun tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit tidak meningkat, sebaliknya mengalami penurunan.
Riris mengakui bahwa kekebalan tubuh penduduk sudah kian meningkat setelah mendapat suntikan vaksin primer dan booster apalagi sebelumnya sudah pernah terinfeksi.
Namun begitu, dia mengingatkan bahwa tingkat kekebalan tersebut akan menurun seiring berjalannya waktu sehingga protokol kesehatan tetap diterapkan.
“Pada saat ini iya (kekebalan tubuh). Tapi kekebalan akan menurun dengan berjalannya waktu,” ungkapnya.
Anjuran pemerintah agar tetap memakai masker jika berada di dalam ruangan tertutup dan boleh membuka masker saat berada di luar ruangan, menurut Riris, tetap saja menimbulkan resiko terjadinya penularan.
“Kalau mode penularan masih tetap sama, intervensinya juga sama,” katanya.
Baca juga: Vaksinasi Booster Mulai Dilayani di Bantul, Cek Lokasinya
Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan penularan varian baru omicron BA.4 dan BA.5, Riris Andono menganjurkan agar warga masyarakat tetap waspada dengan tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19.
“Tetap patuh prokes, jika punya gejala flu atau kontak dengan kasus positif, segera karantina dan melakukan tes PCR,” pungkasnya. (*)