Djogjainfo – Brokoli memiliki reputasi sebagai makanan super. Sayuran ini rendah kalori tetapi mengandung banyak nutrisi dan antioksidan yang mendukung banyak aspek kesehatan manusia.
Brokoli adalah sayuran silangan, di samping kangkung, kembang kol, kubis Brussel, bok choy, kubis, collard hijau, rutabaga, dan lobak.
Manfaat sehat
Brokoli merupakan sumber yang kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan. Antioksidan dapat membantu mencegah perkembangan berbagai penyakit.
Tubuh memproduksi molekul yang disebut radikal bebas selama proses alami seperti metabolisme, dan tekanan lingkungan menambahnya.
Radikal bebas, atau spesies oksigen reaktif, beracun dalam jumlah besar. Mereka dapat menyebabkan kerusakan sel yang dapat menyebabkan kanker dan kondisi lainnya.
Meningkatkan kesehatan tulang
Kalsium dan kolagen bekerja sama untuk membuat tulang kuat. Lebih dari 99% kalsium tubuh terdapat di tulang dan gigi. Tubuh juga membutuhkan vitamin C untuk memproduksi kolagen. Keduanya hadir dalam brokoli.
Vitamin K memiliki peran dalam pembekuan darah, tetapi beberapa ahli juga menyarankan bahwa vitamin K dapat membantu mencegah atau mengobati osteoporosis.
Orang dengan kadar vitamin K rendah mungkin lebih mungkin mengalami masalah dengan pembentukan tulang. Mendapatkan cukup vitamin K dari makanan dapat membantu menjaga kesehatan tulang.
Meningkatkan kesehatan kekebalan tubuh
Vitamin C adalah antioksidan yang memberikan berbagai manfaat.
Vitamin C ini mendukung sistem kekebalan tubuh dan dapat membantu mencegah kanker, penyakit kardiovaskular (CVD), katarak, dan anemia. Dalam bentuk suplemen, ini juga dapat membantu mengurangi gejala flu biasa dan mempersingkat waktu pilek berlangsung.
Meningkatkan kesehatan kulit
Vitamin C membantu tubuh memproduksi kolagen, yang merupakan sistem pendukung utama sel dan organ tubuh, termasuk kulit. Sebagai antioksidan, vitamin C juga dapat membantu mencegah kerusakan kulit, termasuk kerutan akibat penuaan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa vitamin C dapat berperan dalam mencegah atau mengobati kondisi kulit seperti herpes zoster dan kanker kulit.
Membantu pencernaan
Serat makanan dapat membantu meningkatkan keteraturan, mencegah sembelit, menjaga saluran pencernaan yang sehat, dan menurunkan risiko kanker usus besar.
Mengurangi peradangan
Ketika sistem kekebalan diserang, peradangan dapat terjadi.
Peradangan bisa menjadi tanda infeksi yang lewat, tetapi juga bisa terjadi dengan kondisi autoimun kronis seperti radang sendi dan diabetes tipe 1. Orang dengan sindrom metabolik juga mungkin memiliki tingkat peradangan yang tinggi.
Brokoli mungkin memiliki efek anti-inflamasi, menurut sebuah studi tahun 2014. Para ilmuwan menemukan bahwa efek antioksidan sulforaphane dalam brokoli membantu mengurangi penanda peradangan dalam tes laboratorium.
Oleh karena itu mereka menyimpulkan bahwa nutrisi dalam brokoli dapat membantu melawan peradangan.
Dalam sebuah studi 2018, 40 orang sehat dengan kelebihan berat badan mengonsumsi 30 g kecambah brokoli per hari selama 10 minggu. Pada akhir masa studi, para peserta memiliki tingkat peradangan yang jauh lebih rendah.
Mengurangi risiko diabetes
Penelitian dari 2017 menyarankan bahwa makan brokoli dapat membantu penderita diabetes tipe 2 mengelola kadar gula darah mereka. Ini karena kandungan sulforaphane-nya.
Juga, satu ulasan 2018 menemukan bahwa orang yang mengonsumsi makanan berserat tinggi cenderung tidak memiliki diabetes tipe 2 daripada mereka yang makan sedikit serat. Serat juga dapat membantu mengurangi kadar gula darah pada penderita diabetes. (*)