Djogjainfo – Nangka adalah sumber vitamin C yang sehat dan memiliki nutrisi penting lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa nangka dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan.
Nangka adalah buah pohon tropis asli India barat daya dan merupakan keluarga tanaman Moraceae, yang juga termasuk murbei, buah ara, dan sukun.
Baca juga: 9 cara yang didukung sains untuk menurunkan berat badan tanpa melakukan diet
Nangka berukuran besar, dengan daging tebal berwarna kuning dan biji serta polong yang dapat dimakan.
Dagingnya memiliki rasa yang manis dan khas, yang oleh sebagian orang digambarkan sebagai persilangan antara pisang dan nanas.
Karena teksturnya yang berserat, orang sering menggunakan daging nangka sebagai pengganti daging dalam masakan vegetarian atau vegan.
Tekanan darah
Nangka adalah sumber potasium yang baik. Menurut American Heart Association (AHA), makanan kaya potasium dapat membantu mengurangi tekanan darah.
Kalium menurunkan tekanan darah dengan menangkal efek natrium dan mengurangi ketegangan di dinding pembuluh darah.
AHA merekomendasikan bahwa orang dewasa yang sehat mengkonsumsi 4.700 miligram (mg) potasium sehari. Secangkir nangka mentah yang diiris mengandung 739 mg potasium.
Namun, diet kaya kalium dapat berbahaya bagi penderita penyakit ginjal atau kondisi apa pun yang mengubah cara tubuh mengatur kalium.
Kanker
Nangka mengandung zat yang disebut fitokimia, seperti flavonoid, saponin, dan tanin.
Menurut American Institute for Cancer Research, banyak fitokimia memiliki sifat antioksidan, yang berarti dapat membantu melawan efek radikal bebas.
Radikal bebas adalah molekul yang sangat reaktif yang terjadi secara alami di dalam tubuh dan dapat merusak sel. Kerusakan ini, yang dikenal sebagai stres oksidatif, mungkin berperan dalam perkembangan beberapa penyakit kronis, termasuk kanker.
Fitokimia juga dapat mencegah pembuluh darah baru tumbuh di sekitar sel kanker. Kurangnya pembuluh darah mengurangi suplai darah dan pertumbuhan sel.
Sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa ekstrak biji nangka menghambat pertumbuhan pembuluh darah ektopik yang diinduksi pada embrio ayam.
Para peneliti mencatat bahwa efeknya mungkin hasil dari kombinasi flavonoid, saponin, dan tanin dalam ekstrak dan ekstrak nangka mungkin memiliki potensi sebagai terapi antikanker di masa depan.
Mereka menyimpulkan bahwa studi mendalam lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi dan lebih memahami temuan mereka.
tingkat gar
Indeks glikemik (GI) adalah sistem untuk menilai bagaimana makanan tertentu mempengaruhi kadar glukosa darah seseorang.
Makanan dengan skor GI yang lebih tinggi lebih mungkin menyebabkan lonjakan gula darah dibandingkan dengan skor yang lebih rendah. Sistem GI dapat membantu penderita diabetes merencanakan makanan mereka.
Nangka memiliki skor GI menengah, tetapi bagian lain dari tanaman dapat membantu mengobati diabetes tipe 2.
Sebuah studi 2011 menyelidiki efek ekstrak daun nangka pada tikus dengan diabetes yang diinduksi. Di akhir penelitian, tikus yang mengonsumsi ekstrak daun nangka memiliki kadar insulin yang lebih tinggi dan kadar glukosa darah yang lebih rendah dibandingkan tikus yang mengonsumsi makanan kontrol.
Para peneliti menentukan bahwa ekstrak daun nangka mengandung flavonoid yang dapat membantu mencegah kematian sel di pankreas, yang merupakan organ yang memproduksi insulin.
Sebuah studi tabung reaksi dari tahun 2016 menemukan bahwa ekstrak dari kulit pohon nangka mengandung bahan kimia yang mencegah pemecahan lemak dan karbohidrat kompleks menjadi gula. Para peneliti menyarankan bahwa bahan kimia mungkin berguna dalam mengelola diabetes.
Namun, mengkonfirmasi efek ini akan memerlukan penelitian di masa depan pada manusia.
Penyembuhan luka
Nangka adalah sumber vitamin C yang baik, yang merupakan antioksidan kuat yang penting untuk sistem kekebalan tubuh yang sehat.
Selain itu, tubuh membutuhkan vitamin C untuk membuat protein yang disebut kolagen, yang penting untuk menjaga kesehatan kulit, tulang, dan jaringan ikat, seperti pembuluh darah dan tulang rawan. Kolagen juga penting untuk penyembuhan luka.
Menurut ulasan tahun 2014, nangka mengandung zat dengan sifat anti-inflamasi, antibakteri, dan antijamur yang juga dapat membantu mempercepat penyembuhan luka.
Sebuah studi 2013 menyelidiki sifat penyembuhan luka ekstrak daun nangka pada sampel kulit babi. Para peneliti menyimpulkan bahwa ekstrak dari daun nangka dapat meningkatkan penyembuhan luka.
Kesehatan pencernaan
Nangka, terutama bijinya, merupakan sumber serat larut dan tidak larut yang baik.
Menurut Food and Drug Administration (FDA), serat larut dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan memperlambat penyerapan karbohidrat ke dalam aliran darah, yang dapat membantu mencegah lonjakan glukosa darah setelah makan.
Penelitian menunjukkan bahwa serat makanan juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker usus besar.
Baca juga: Berapa kali seminggu Anda harus berolahraga dan berapa lama?
Academy of Nutrition and Dietetics merekomendasikan agar wanita mengonsumsi 25 gram (g) dan pria 38 g serat per hari.
Biji nangka juga mengandung prebiotik, yang dapat membantu mendukung pertumbuhan bakteri menguntungkan di usus. (*)