Jumat, 13 Juni 2025
Djogja Info

Mitos Kehamilan dan Faktanya yang Terpecahkan

Mitos Kehamilan dan Faktanya yang Terpecahkan. (pixabay)
Mitos Kehamilan dan Faktanya yang Terpecahkan. (pixabay)

Djogjainfo – Berikut mitos-mitos kehamilan yang mungkin sering terdengar di masyarakat umum.

Mitos kehamilan 1: mengidam makanan asin artinya punya anak laki-laki. Sedangkan mengidam makanan manis, punya anak perempuan.

Faktanya: Para ahli menyebut ngidam tidak memiliki hubungan dengan penentuan jenis kelamin bagi.

Mitos kehamilan 2: memprediksi jenis kelamin bayi bisa dengan memegang tali dilengkapi cicin kemudian ditaruh di atas perut ibu hamil.

Jika bergerak maju mundur, akan punya anak laki-laki. Jika bergerak melingkar, maka bayi perempuan.

Faktanya: asumsi tersebut tidak benar, tapi mungkin bisa melakukannya sambil tertawa.

Mitos kehamilan 3: jika sakit maag saat hamil, maka bayi yang lahir akan punya banyak rambut.

Faktanya: sakit maag merupakan masalah umum wanita dan tidak ada hubungan dengan jumlah rambut anak. Wanita yang sering maag pun bisa melahirkan bayi yang botak.

Mitos kehamilan 4: Kehamilan dan persalinan mudah, maka orang tuanya pun demikian.

Tidak ada peran faktor keturunan dalam memprediksi seberapa mudah atau sulitnya hamil dan persalinan.

Ukuran dan posisi bayi yang memberikan peran adalah pola makan dan gaya hidup ibu.

Mitos kehamilan 5: tidur siang telentang bisa menyakiti bayi

Faktanya: tidak telentang memang tidak membahayakan bayi. Tetapi akan lebih baik ibu hamil tidur dengan posisi miring.

Ahli memberi rekomendasi tidur miring ke kiri, karena bisa meningkatkan aliran darah ke rahim dan plasenta.

Mitos kehamilan 6: berhubungan badan bisa menyakiti bayi

Faktanya: bayi dilindungi oleh tujuh lapisan kulit, mulai dari dinding perut hingga kantung ketuban. Leher rahim telah memanjang dan mengeras untuk mencegah masuknya apa pun ke dalam rahim.

Leher rahim juga menghasilkan lendir yang bisa menjaga area tetap bersih dan bebas infeksi. Jika dokter tidak melarangnya, maka jangan takut dan teruskan saja.

Mitos kehamilan 7: bayi pertama lahir terlambat

Faktanya: Sekitar 60 persen bayi lahir setelah tanggal perkiraan, lima persen saat tanggal perkiraan, dan 35 persen sebelum tanggal perkiraan.

Penentuan bayi lahir adalah dari lamanya siklus menstruasi. Jika lebih pendek maka besar kemungkinan bayi akan lahir lebih awal.

Jika siklus lebih panjang, ada kemungkinan bayi lahir lebih lambat, dan jika siklus biasanya berlangsung selama 28 hari, kemungkinan besar akan melahirkan mendekati tanggal jatuh tempo. (*)

Baca juga:

Leave a Reply