Djogjainfo – Motorola meluncurkan versi baru dari smartphone Razr yang ikonik. Perusahaan milik Lenovo telah merilis dua versi perangkat lipat: satu pada 2019, dan versi yang lebih modern pada 2020.
Eksekutif Lenovo Chen Jin mengungkapkan niat Motorola dengan memposting di Weibo, dengan posting yang menunjukkan bahwa perangkat akan memiliki prosesor yang lebih baik, antarmuka yang ditingkatkan, dan penampilan baru.
Terjemahan dari posting tersebut juga menunjukkan bahwa perangkat tersebut dapat dirilis di China terlebih dahulu, yang akan membuatnya bersaing dengan perangkat lipat Huawei yang akan datang, P50 Pocket. Perangkat itu akan berharga lebih dari $1.000.
Perangkat yang dapat dilipat kemungkinan akan menjadi masa depan perangkat Android; Samsung telah merilis tiga generasi ponsel Galaxy Z Flip dan Z Fold dan saat ini menjadi pemimpin pasar. Google juga diharapkan untuk segera merilis perangkat yang dapat dilipat, dengan nama kode “Passport”, tetapi detail tentang ponsel yang akan datang masih langka.
Perangkat yang dapat dilipat juga harus memiliki kasus penggunaan yang nyata. Tak satu pun dari perangkat Samsung memberikan alasan yang cukup baik untuk digunakan di depan ponsel konvensional karena kesulitan dalam membuat aplikasi sesuai dengan faktor bentuk. Karena pengguna belum tahu apa yang mereka inginkan dari ponsel yang dapat dilipat, terserah produsen untuk membuatnya.
Pasar smartphone diperkirakan tumbuh menjadi 1,35 miliar pengiriman tahun depan, menurut IDC, tetapi terhambat oleh pandemi virus corona.
“Kekurangan semikonduktor tampaknya mempengaruhi semua merek di ekosistem. Samsung, Oppo, Xiaomi semuanya telah terpengaruh dan kami menurunkan perkiraan kami. Tetapi Apple tampaknya menjadi yang paling tangguh dan paling tidak terpengaruh oleh situasi kekurangan AP,” kata Tom Kang, direktur riset di Counterpoint Research. (*)
