Kamis, 12 September 2024
Djogja Info

Pandemi, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa Ingatkan Kerukunan Antar Umat

Peringatan Haul ke 25 KH. R Zamruddin di Pondok Pesantren Al Falahiyyah, Dusun Mlangi, Kalurahan Nogotirto, Gamping, Sabtu (15/1) malam. (Pemkab Sleman)
Peringatan Haul ke 25 KH. R Zamruddin di Pondok Pesantren Al Falahiyyah, Dusun Mlangi, Kalurahan Nogotirto, Gamping, Sabtu (15/1) malam. (Pemkab Sleman)
Peringatan Haul ke 25 KH. R Zamruddin di Pondok Pesantren Al Falahiyyah, Dusun Mlangi, Kalurahan Nogotirto, Gamping, Sabtu (15/1) malam. (Pemkab Sleman)
Peringatan Haul ke 25 KH. R Zamruddin di Pondok Pesantren Al Falahiyyah, Dusun Mlangi, Kalurahan Nogotirto, Gamping, Sabtu (15/1) malam. (Pemkab Sleman)

Djogjainfo – Adanya pandemi Covid 19 khususnya di wilayah Sleman memberikan dampak ketidakpastian terhadap berbagai dimensi kehidupan masyarakat, baik kondisi perekonomian maupun kondisi sosial masyarakat.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menilai pandemi covid 19 juga dapat memberikan dampak yang berbuntut panjang jika tidak dihadapi secara bersama-sama.

Menurutnya, sikap solidaritas sosial sesama warga masyarakat, sikap saling menolong antar umat beragama, serta rasa kebersamaan yang tinggi menjadi penting dalam menghadapi kondisi yang ada saat ini.

“Pengalaman dua tahun ini (pandemi covid 19) telah menempa kita, menguatkan kita dan juga menyatukan kita. Solidaritas sosial, kesetiakawanan di antara sesama warga masyarakat, mementingkan saling tolong menolong, saling mendukung serta saling memberi manfaat di antara sesama warganya adalah tauladan yang dicontohkan Rasulullah SAW yang patut diterapkan dalam keseharian terlebih lagi di kondisi saat ini (menghadapi pandemi),” ujar Danang Maharsa dalam kegiatan peringatan Haul ke 25 KH. R Zamruddin di Pondok Pesantren Al Falahiyyah, Dusun Mlangi, Kalurahan Nogotirto, Gamping, Sabtu (15/1) malam.

Lebih lanjut di hadapan peserta kegiatan Haul, Danang menjelaskan bahwa di tengah kemajemukan masyarakat Sleman, akan selalu ada perbedaan baik pendapat ataupun perbedaan pandangan dalam melihat suatu isu.

“Para alim ulama harus mampu membimbing umatnya, agar dapat mensikapi setiap perbedaan dengan cara yang arif dan bijaksana, sehingga perbedaan pendapat tersebut jangan sampai justru menimbulkan perpecahan, tetapi harus dipandang sebagai hal yang wajar.” Jelas Danang.

Danang menyebut adanya kesatuan dan kerukunan sesama warga masyarakat dapat memberikan pengaruh yang besar dalam penanganan dampak covid 19 di Sleman sehingga, akan juga berdampak kepada kepulihan perekonomian, sosial serta kesehatan masyarakat.

Sementara itu, hal senada disampaikan Perwakilan Penyelenggara Haul yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Falahiyyah, Rifki Azis Maksum yang menyebut bahwa pandemi juga memberi dampak bagi banyak aktivitas, salah satunya kegiatan keagamaan yang sebelumnya rutin diselenggarakan, harus dihentikan sementara.

Pada kesempatan tersebut Rifki berharap melalui kegiatan Haul ini dapat menjadi momen refleksi bagi muslim dan muslimah sehingga dapat menjadi manusia yang bermanfaat bagi agama, negara dan bangsa. (*)

Leave a Reply