Rabu, 15 Januari 2025
Djogja Info

Warga Ponjong Gunungkidul Gelar Nyadran Jelang Ramadan

Tradisi nyadran yang dilakukan di Gunungkidul. (Pemkab Gunungkidul)
Tradisi nyadran yang dilakukan di Gunungkidul. (Pemkab Gunungkidul)
Tradisi nyadran yang dilakukan di Gunungkidul. (Pemkab Gunungkidul)
Tradisi nyadran yang dilakukan di Gunungkidul. (Pemkab Gunungkidul)

Djogjainfo – Warga di Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul menggelar tradisi Nyadran menjelang masuk Ramadan di makam Raden Mas Djoyo Dikromi Suseco Ludiro, Jumat (18/3).

Agenda rutin tahunan sebagai bentuk menghormati para leluhur dan ungkapan syukur kepada Sang Pencipta sudah menjadi tradisi turun temurun dan dilakukan masyarakat di 5 padukuhan yang antusias di ikuti oleh masyarakat.

“Adat tradisi dimakam ini di ikuti oleh warga masyarakat Blarangan, Sambirejo, Bolodukuh lor dan kidul serta warga Dusun Kalangan” kata Dukuh Bolodukuh lor pak Amin.

Pada masa pandemi ini memang kesepakatan warga dan mematuhi aturan pemerintah yang hadir hanya perwakilan saja, Sebelum pandemi antusias masyarakat sangat banyak, bahkan lokasi ini sangat ramai dan penuh, tambahnya

Panewu anom Kapanewon Semanu mengucapkan terimakasi atas peran dan masyarakat dengan kegiatan nyadran dengan mengeluarkan dari hasil panen.

Dirinya berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga prokes karena masih di masa pandemi Covid-19. Partisipasi masyarakat dalam vaksin juga di harapkan semakin meningkat.

Sabarisman Sekretaris Dinas Kebudayaan yang hadir pada acara tersebut juga mengapresiasi dengan kegiatan tradisi tersebut yang merupakan bagian dari kapital sosial untuk menggerakan ekonomi masyarakat, dan harapanya dapat di jaga dan di lestarikan seterusnya.

Adat tradisi ini menjadi satu sarana kebersamaan kegoyong royongan dan mengabdi, taqwa dan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan.

Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto mengapresiasi dengan kegiatan ini, pelestarian budaya adat dan tradisi serta pengembangan sektor pertanian, wilayah Sidorejo dapat meningkatkan kesejahteraan,

Heri mengatakan sektor pertanian terdapat integrated farming, sebagai konsep besar yang menjadi proyek atau contoh yang bisa di replikasi untuk pembangunan pertanian tidak hanya di Sidorejo tetapi di daerah lain yang nantinya dapat di implikasikan dan dapat di contoh masyarakat jelasnya.

“Dengan ini ada konsep dari berbagai dinas sehingga dari hulu sampai hilir dapat terintegrasi bersinergi menjadi satu, sehingga dampaknya sangat besar, apalagi dengan potensi di Wilayah Sidorejo dapat di manfatkan dan ditingkatkan”pungkasnya.

Acara nyadran selanjutnya di sampaikan doa yang di pimpin Ustad Suspandi, dan Bedi Raharjo selaku tokoh masyarakat, dalam kegiatan tersebut juga di sampaikan secara singkat sejarah asal usul nama Sidorejo, Kalangan, Mblarangan. (rls)

Leave a Reply