Djogjainfo, Gunungkidul – Warga di Dusun Widoro, Giripurwo, Purwosari, Gunugkidul menggelar tradisi rasulan atau bersih desa di Sendang Kali Gede.
Pemilihan lokasi Rasulan di sendang Kali Gede karena memiliki sejarah panjang, salah satunya mampu mencukupi kebutuhan air masyarakat saat musim kemarau karena sendang ini tidak pernah kering.
Dalam kegiatan Bersih Desa di Widoro ini, Bupati Gunungkidul Sunaryanta disambut oleh Bregodo yang membawa tempat air yang terbuat dari bambu panjang yang biasa disebut pongkor.
Setelah penyambutan, Bupati dikawal dengan Bregodo Dusun Widoro menuju tempat Rasulan yaitu Sendang Kali Gede.
Antusiasme masyarakat sekitar Dusun Widoro cukup tinggi, segala umur dari yang muda sampai yang tua ikut bersama meramaikan kegiatan Rasulan/Bersih Desa.
“Saya senang bisa ikut berkumpul dengan masyarakat saya seperti ini, Bersih Desa seperti ini adalah momentum untuk saling mengenal satu sama lain dan gotong royong, ” kata Sunaryanta.
Usai memberikan sambutan, Bupati beserta tokoh masyarakat menuju sendang untuk mengambil air, prosesi pengambilan air menggunakan tongkat panjang yang ujungnya diberi batok kelapa, lalu air dimasukkan kedalam pongkor yaitu wadah air dari bambu.
Lalu air yang sudah diambil dari sendang Kali Gede didoakan, pemanjatan doa ini untuk mengucap rasa syukur atas limpahan karunia yang telah diberikan oleh Yang Maha Kuasa, serta sebagai simbul kemakmuran dan kecukupan air untuk pertanian utamanya di Dusun Widoro.
Usai mengambil air dari Sendang, kegiatan dilanjutkan dengan makan bersama, berupa nasi dengan lauk pauk yang dibungkus dengan daun jati. (rls)